Kepada Minamoto Shizuka | #30HariMenulisSuratCinta

Dear Minamoto Shizuka..... Masih pake baju warna merah muda?
Masih pake rambut kuncir dua?
Masih suka les biola?

Masih inget gak, gimana aku manggil kamu dulu? Hehehe... Gak salah lagi, Mama memang selalu menyuruhku menghormati yang lebih tua, dan yap gak salah lagi, aku dulu manggil kamu dengan sebutan Mbak Shizuka, begitupun dengan kompratriotmu, Mas Nobita, Mas Giant dan Mas Tsuneo... Silly banget gak sih..

Entah kenapa ada secercah rasa cemburu ketika kamu berjalan beriringan dengan Dekisugi, seakan ada putus asa dalam diri ini dengan bisikan kecil, "Iya ya.. Dekisugi pintar, dia lebih cocok menyanding shizuka." Inferior banget.

Wajahku memerah semu ketika adegan mandi di bath tube dengan sabun yang berbusa-busa, lengkap dengan geramku ketika dengan tiba-tiba Nobita masuk diiringi dengan teriakan kerasmu "Aaaaa...". Saat itu membuncah dalam hatiku keinginan kuat untuk melindungimu dan tak melepasmu lagi.

Masih lekat dalam ingatan ketika aku dan teman di dunia nyata saling merengek dan berteriak,"SHIZUKA ITU MILIKKU..!!!!!". Kami bersahutan dan berlomba teriak paling kencang. Naif memang, tapi apa daya, dulu aku terlalu mencintaimu.

Shizuka... Pernah gak... Kamu berpikir untuk mengenakan jilbab? Kamu pasti jauh lebih manis, dan yang pasti gak akan ada kartunis yang menggambar adegan bath tube itu. Mungkin benar, Berjilbab tidak berarti kamu sempurna, tetapi semoga menjadi awal untuk membuktikan kesungguhanmu menyempurnakan diri dihadapanNya.

Hmmm... Ketika SMP, sempat aku bertemu dengan seseorang yang mirip sekali dengamu meski tak berbaju pink dan rambut dua kuncir. Pipinya tembem dengan kulit putih dan wajah khas Jepang. Aku yakin dia dulu menyukaiku, tapi sekali lagi maafkan ketidakberanianku kala itu untuk berbicara sepatah kata cinta. Malu-maluku memang terlalu.

Minamoto Shizuka.... semoga suatu saat nanti, aku berdiri di atas tanah, di mana kamu dilahirkan. Entah mengapa... Besar keyakinanku, Cinta masa kecilku akan mengantarku ke sana.

Tunggu aku di sana...

-dari pria dengan masa kecil terbodoh-
@bravoaldito