Tunjukkan Cintamu dengan Sholat

Kamis, 27 Januari 2011 5 komentar

SHOLAT. Terdengar mudah… gampang.. cepat.. ringkas.. namun pernahkah kita mencoba untuk mengenal lebih dalam apa itu sholat, kekuatannnya, kekhusyukannya…

Baiklah, semua ini diawali dari obrolan malam dengan tetangga kamar kos. Sebut saja “Metro” (karena pake kaos yang tulisannya Metro). Dia kerja di sebuah perusahaan mesin fotokopi di daerah Palangkaraya, Ibukota Kalimantan Tengah. Lho? Kok bisa sampai di kota kecil nan imut2 Sukamara sini? Waah.. panjang ceritanya. Nah, entah dari mana asal muasalnya, kami yang waktu itu hanya duduk bersama menonton serial OVJ tiba-tiba saja membiacarakan tentang sholat.

Ya.. Sholat.. sebuah ritual yang hanya ada dalam agama islam yang diawali Takbiratul ihram dan diakhiri salam toleh kanan dan kiri, diselingi membungkuk lurus 90 derajat dan nungging yang banyak dibilang orang ritual yang cukup aneh. Primitif. Bahkan terkesan gak sesuai banget sama modernitas globalisasi dunia saat ini.

Walhasil.. kisah pembicaraan dipicu dari pertanyaan,

“Kita setiap hari Sholat… tapi apa mas tahu apa sih sholat itu.. buat apa.. apa pentingnya..?”

Waw.. mendapat pertanyaan seperti itu dengan santai saya menjawab:


"Sholat menurut bahasa adalah doa, sebuah kegiatan kita menghadap kepada Allah, Pencipta kita, Penentu Nasib kita. Yaa..yang namanya penentu nasib, ntar kalo gak ditemui.. gimana nasib kita mas.."


Kemudian Si Metro bertanya lagi, “Trus.. nasib mas sekarang kok di Sukamara?” padahal masnya saya lihat sering sholat ke Mesjid.”

Saya terdiam. Jujur gak bisa ngomong. Selalu kehabisan kata-kata ketika ditanya mengapa harus di kota ini, mengapa gak yang lain. Walhasil saya hanya kembali memalingkan muka menuju kotak televisi yang entah gambarnya apa, yang masih teringat jelas hanyalah tulisan panasonic di tengah-tengah kotak ajaib itu.

Pertanyaan Si Metro pun kembali mencuat..” Apa kamu menyalahkan Tuhan kamu?”

Ya.. sekali lagi.. kata-kata itu menusuk.. Sebetulnya ingin sekali saya bilang, “Ouw… Tidak bisa…” dengan gaya Sule. Tetapi sekali lagi hati ini tetap saja menolak. Hati ini ingin sekali bersyukur, namun selalu saja ada pertanyaan ini dan itu yang membuat untuk selalu membenci kata-kata itu.

Si Metro pun hanya tertawa, “Hahaha.. hidup pian (baca:kamu) sudah ada yang mengatur.. ada sebab dan akibat, selalu ada maksud lain di balik setiap peristiwa. Nah, maksud lain itu lah yang harus kita cari… Kalo masalah sholat sih yang penting harus didirikan, nah beda lho mas antara mendirikan dan melaksanakan.. Mendirikan itu harus benar2 mengetahui setiap makna dari arti ucapan yang kita lakukan, bukan hanya ucapan dan pujian kosong. Mendirikan itu melaksanakan sesegera mungkin, dengan pakaian terbaik kita, pakaian terbersih kita, dalam keadaan terbersih. Kita mengucap Subhanallah, Maha Suci Allah, masak pakaian kita gak bersih, gak rapi, hehehe..”

Yap.. senyum di bibir saya (yang manis) ini pun mengembang. Getir. Masam.. Melihat sarung yang kebetulan masih saya pakai bersanding dengan kaos lengan panjang black id yang kumel. Mengingat-ingat kapan terakhir kali mencuci sarung, sajadah tempat sujud yang terkadang membuat bersin saat bangkit dari sujud. Ya.. terakhir saya cuci sarung adalah 3 Minggu yang lalu.. dan sajadah (maaf) 3 Bulan yang lalu.. Malu sekali rasanya. Ketika jauh2 membawa baju koko dari jawa namun tetap rapi tersimpan di tumpukan terbawah dari baju. Mungkin memang benar.. saya terlalu meremehkan. Saya terlalu naif untuk meminta, bahkan boleh dibilang kurang ajar. Gak sopan.. dan akhirnya saya tahu bahwa saya belum bisa memaknai artidari setiap gerakan sholat. Belum tahu bagaimana cara mencintai Tuhan semesta alam..

Teringat salah satu quotes dari sebuah film:

Belajarlah mencintai.. agar engkau dicintai.. (Judul Film: Lupa (maaf))

selesai




gambar diambil dari maranugraha.wordpress.com dan vikikurdiansyah.blogspot.com

5 komentar:

  • Anang Darmawan mengatakan...

    ngadep dosen ae kudu rapi voo... madep dirjen pajak yo nda mungkin kaosan tok kan... opo maneh ngadep gusti Allah... itu analogi sederhana... mosok madep dosen klambian rapi bahkan, madep dirjen pajak klambian rapi, bahkan mungkin baju terbaik... madep gusti Allah kaosan... ironi... lek coro menungso opo yo nda tersinggung?? :)

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Bravo | TNB