If I Could Turn Back The Time

Sabtu, 19 Maret 2011 5 komentar




(backsound: Ashita Hareru Kana*OST Proposal daisakusen)


Sunyi.. hanya ada gemuruh AC dan sepuluh menit sekali satu atau dua kendaraan lewat. Terlihat dari balik jendela kaca besar-besar dalam ruangan kantor yang boleh dibilang kecil dua pohon mangga yang nampaknya masih enggan berbuah, bergoyang ke sana ke mari ditiup angin sore kala itu. Semua pegawai (Kepala Kantor dan dua orang satpam) sudah meninggalkan ruangan beberapa menit yang lalu, tertinggal hanya saya ditemani printer di kanan dan bangku kosong di sebelah kiri. Lamat-lamat headset pleomax ditancapkan dalam-dalam mencoba medalami serial dorama Jepang yang saya dapat dari teman saya.
Proposal Daisakusen (2007) sebuah serial Jepang, dengan isi cerita kembali ke masa lalu. Tokoh utama yang bernama Iwase Ken zhou yang mirip ariel peter pan, mendapat berkali-kali kesempatan untuk memutar lagi poros bumi memperbaiki apa yang telah diperbuat di masa silam. Hmm.. agaknya saya tidak akan mencoba membuat resume singkat, sinopsis atau apa sajalah yang telah ditulis ribuan artikel lain. Imajinasi saya mulai menggeliat, mencoba berpikir bagaimana jika saya yang mendapatkan kesempatan itu, memutar lagi roda kehidupan yang pernah saya jalani. Apa yang saya lakukan jika saya sekali saja menjadi time traveller. Ruang waktu manakah yang akan saya perbaiki, tempat manakah yang saya kunjungi, pertanyaan itu berulang kali menari-nari di otak saya.


1. Masa-masa kuliah
(back sound: Deadly Storm Thunder- Adhitia Sofyan)

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, agaknya bukan nama yang terkenal di Jakarta. Tak sementereng UI, atau Trisakti dan Binus. Agaknya, masa-masa kuliah ini merupakan sebab utama yang menentukan di mana tempat saya berpijak. Andai saja saya dulu sedikit saja mau belajar, sedikit saja mau membuka buku tebal warren-reeves itu, sedikit saja mau menghafal kata demi kata buku Untung Sukardji Master PPN Indonesia itu, sedikit saja untuk tidak sombong dan menyadari bahwa ingatan saya yang hanya 10 detik itu harus ditunjang dengan catatan, sedikit saja untuk menggoreskan satu dua kata di buku tulis itu (dan naasnya saya emang g pernah nyatet,kecuali disuruh). Arrrggggh.. (bukan lagi buang air besar) memori itu kembali, penyesalan demi penyesalan muncul, rasa bersalah itu timbul, menggenggam semua memori indah yang pernah saya lalui, andai saja masa itu bisa kembali...


2. Masa-masa SMA
(backsound: Cita citaku -Susan dan Ria Enez)

Goresan tandatangan itu, jika saja kertas bertuliskan “Bersedia ditempatkan di Seluruh wilayah Indonesia” tidak saya bubuhi dengan tinta hitam tanda tangan. Goresan yang dulu selalu saya banggakan, goresan yang dulu saya idam-idamkan semenjak duduk di bangku SMA. Ya.. ketika SMA saya benar-benar bercita-cita untuk masuk sekolah yang hanya memungut SPP satu kali sebesar Rp. 100.000,- ketika membeli formulir pendaftaran. Benar-benar bercita-cita tentang tugas kedinasan yang kala itu terlihat cool dan keren. Namun apa yang terjadi, ketika orang lain meneriakkan sebuah pertanyaan: “Kerja di mana mas?” saya lebih memilih untuk menjawab,”njaga warnet mas..” atau terkadang,”Buruh sawit mas..” , Bahkan lebih runyam lagi kalau kejadiannya orang itu telah tahu instansi tempat saya bekerja dan meneriakkan pertanyaan,”Penempatan di mana mas?” Ketika makan mesti keselek, kalo sedang minum pasti saya langsung tersedak, bahkan kalau lagi buang air besar langsung kepotong di tengah-tengah.. Itu semua gak akan terjadi jika saya gak bercita-cita masuk STAN ketika SMA, ketika saya seharusnya berkonsentrasi kepada cita-cita saya sewaktu kecil, menjadi Pilot, gak pernah banget waktu masa kanak-kanak siapapun untuk bercita-cita menjadi petugas pajak. Jika saja saya tetap teguh berpendirian untuk menjadi pilot...ya.. pilot. Andai saja masa-masa itu dapat kembali..


3. Masa-masa SMP
(backsound: Cinta Pertama dan terakhir-Sherina)

Fyuuh.. masa ini merupakan masa terpenting dalam hidup saya, proposal daisakusen bgt lah pokoknya, masa ketika saya mendaratkan cinta pertama. Aiiisssssh.. siapakah itu? Hanya segelintir orang yang mengetahuinya, bahkan wanita itu sendiri hingga saat ini tidak mengetahui perasaan yang terpendam ini (wusssss...angin berhembus lebih keras mendramatisir). Tiga kata yang tidak mampu saya ungkapkan sampai saat ini, yang mungkin jika saya ungkapkan dulu akan membawa berjuta perubahan terhadap diri saya pribadi, dan tentunya perubahan tiap tragedi yang dilalui wanita itu.. kok jadi termehek-mehek gini.. lanjut aja ke masa-masa SD


4. Masa-masa SD
(backsound: Yang terbaik-Ada Band)

Ini mungkin masa yang paling saya benci untuk mengulanginya, jika kita membicarakan masa-masa SD , jelas dengan terang kita harus membicarakan tentang papa. Sosok yang hanya saya kenal 10 tahun dalam hidup saya, dengan diselipi ketidaktahuan tentang arti cinta dan kasih sayang. Mungkin di artikel lain saja saya bercerita panjang lebar tentang sosok Papa di mata pemuda tanggung ini.


Semua orang pasti punya keinginan untuk pergi ke masa lalu dan memperbaiki setiap kata yang terucap, setiap tingkah yang terjadi, menghapus setiap tetes air mata yang menetes. Naif banget kalo ada orang yang bilang,"Gue gak mau balik ke masa lalu, n gue udah bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan." aaah boleh jadi itu hanya di mulut saja. Semua orang pasti ingin mengulang masa-masa menyenangkan ketika balita, masa-masa karnaval tk, bahkan masa-masa memenangkan lomba baca puisi (dulu lomba baca puisi booming banget).

slruut.. narik ingus dulu.

Jadi, apakah saya harus kembali ke masa-masa ketika saya dilahirkan dari rahim mama? Ya.. saya merasa ada yang salah dalam hidup saya, merasa ada usaha-usaha yang seharusnya saya lakukan lebih keras, masa-masa yang berlalu terlalu cepat, momen-moment yang lewat berlalu begitu saja, kebahagiaan-kebahagiaan yang seharusnya saya nikmati, kesedihan yang seharusnya bisa untuk dihindari.
Tapi inilah hidup, di mana ada kesedihan, di situ selalu terselip kebahagiaan. Yang kita bisa hanya menikmati setiap moment sebelum semuanya berlalu.. ya.. menikmati... sebelum kamu berkata.. saya menyesal..



gambar diambil dari sini dan sini
selesai

5 komentar:

  • genterganteng mengatakan...

    sip bos...

    tapi sayang...
    kenapa harus menyesali apa yg telah terjadi.
    Smua itu sudah berlalu, gak ada yg perlu disesali.
    justru kesalahan itu yg harusnya jadi pemicu hari yg lebih baik dari kemarin.
    Masa2 yg buruk gak perlu lagi deisesali, karena di balik itu semua banyak pelajaran untuk kita....
    untuk menjadi lebih dewasa lagi dalam mengatasi smua masalah...

    -genter ganteng-

  • Bravo aldito mengatakan...

    @ genter ganteng..
    swangar ngono pemikiranmu ver.. saya hanya mau sedikit jujur.. banyak yang disesali ternyata,, maka dari itu.. berdasar penyesalan itu, berjuang lebih keras lagi.. semangaaat..!!!

    @Lisa
    oke kamsia2..

    @Nugroho
    lapo ihar ihir.. #Samblek

  • Anang Darmawan mengatakan...

    semuanya itu sudah jalannya vo... sudah diatur... sama sekali tidak ada yang perlu disesali... toh semua tidak akan berubah... yang sudah ya sudah... saat ini saatnya kita lihat ke depan... kita tata benar2 hidup kita... jangan sampai ada penyesalan-penyesalan lain yang datang... semangat broo!! :)

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Bravo | TNB